Tidak banyak orang yang tahu bahwa penduduk Yahudi kedua terbesar setelah Israel tidaklah tinggal di Amerika atau Eropa melainkan justru tinggal di Iran! Iran…? Bukankah Iran berseteru berat dengan Israel dan bahkan Ahmadinejad mempertanyakan kebenaran jumlah korban Holocaust? Ya. Saat ini ada sekitar 25.000 penduduk Yahudi di Iran dan mereka bahkan punya perwakilan di parlemen Iran! Meski pemerintah Iran berseteru dengan Israel tapi mereka menetapkan diri untuk tinggal di Iran dan tidak bersedia untuk dibujuk pindah ke Israel. Bahkan ketika pemerintah Israel merencanakan untuk membayar keluarga Yahudi Iran yang mau pindah ke Israel sebesar $60,000, Masyarakat Yahudi Iran mengecamnya dengan pernyataan :
” Identitas Yahudi Iran tidak bisa dibeli dengan uang. Masyarakat Yahudi Iran adalah termasuk penduduk Iran tertua. Yahudi Iran mencintai identitas dan budaya Iran mereka. Jadi ancaman dan rayuan politis kekanakan semacam ini tidak akan berhasil.”
Lantas bagaimana kehidupan mereka jika Iran dan Israel berseteru? Apakah hak hidup dan hak minoritas mereka diakui? Meski Iran dianggap sebagai negara yang ’tidak toleran’ di mata Barat, utamanya dalam perseteruannya dengan Israel, pemerintahnya justru memberikan tempat dan perlindungan bagi warga Yahudi Iran. Bapak Revolusi Iran, Imam Khomeini, melindungi agama dan penduduk Yahudi dan, seperti Kristen Armenia, mereka dianggap sebagai ’Ahli Kitab’ dan mendapatkan kebebasan menjalankan agama mereka berdasarkan Konstitusi Islam Iran Th. 1979. Imam Khomeini membedakan antara masyarakat Yahudi dengan Zionisme dan menganggap penduduk Yahudi tersebut sebagai warganegara Iran belaka dan melindungi hak-hak mereka.
Berdasarkan Konstitusi tersebut masyarakat Yahudi Iran dapat memilih perwakilannya di parlemen Iran dan menikmati hak-hak administrasi mandiri tertentu. Penguburan dan hukum perceraian Yahudi diterima oleh pengadilan Islam Iran. Bahkan penduduk Yahudi Iran juga kena wajib militer.
Penyangkalan Holocaust
Ahmadinejad beberapa kali menyampaikan slogan “Hapuskan Israel dari Peta” dan mempertanyakan jumlah korban Holocaust selama Perang Dunia II yang dianggapnya berlebihan.
Mr Mohtamed, perwakilan warga Yahudi di parlemen, menentang sikap presidennya – yang menunjukkan bahwa warga yahudi bisa dengan bebas menyampaikan pendapatnya di Iran. Ia juga mengutuk keras pameran kartun tentang Holocaust oleh koran Iran yang dimiliki oleh pemerintah daerah.
Meskipun menentang pemerintah Israel, pemerintahan Ahmadinejad baru-baru ini menyumbangkan sejumlah dana ke Rumah Sakit Yahudi Teheran, satu diantara hanya empat RS Yahudi di seluruh dunia yang dananya disumbang dari masyarakat yahudi yang tersebar – sesuatu yang agak aneh mengingat bahwa bahkan organisasi bantuan lokal pun kesulitan menerima bantuan dana dari luar Iran karena takut dianggap sebagai antek asing.
Ciamak Morsathegh, direktur RS ini berkata, :”Anti Semitism bukanlah fenomena Timur, bukan juga fenomena Islam atau Iran. Anti Semitism adalah fenomena Eropa,” Ia menambahkan bahwa orang Yahudi di Iran, bahkan dalam kondisi yang paling buruk pun, tidak pernah mengalami penderitaan seperti orang-orang Yahudi di Eropa.
“Dengarkan saya, komunitas Yahudi disini tidak menghadapi kesulitan. Posisi kami tidak seburuk yang diperkirakan orang di luar Iran. Kami menjalankan agama kami dengan bebas, kami merayakan perayaan keagamaan kami, dan kami juga punya sekolah dan Taman Kanak-kanak sendiri.” kata Farangis Hassidim pekerja Yahudi di RS tersebut.
Bagaimana dengan komunikasi dengan sanak famili yang ada di Israel? Sambil memotong daging, Hersel Gabriel si penjagal bercerita bahwa ia mengira akan mendapat masalah ketika kembali dari Israel, nyatanya petugas imigrasi tidak berkata apa pun tentang hal tersebut.
”Apa pun yang dikatakan di luar itu bohong semua –kami hidup nyaman di Iran – kalau kita tidak berpolitik dan tidak mengganggu mereka maka mereka juga tidak mengganggu mereka.” katanya
Pelanggannya, Giti, ibu rumah tangga berusia paruh baya , sepakat dan berkata bahwa ia dengan mudah berbicara pada dua orang anaknya di Tel Aviv di telpon ataupun mengunjungi mereka.
”Tidak ada masalah pergi ataupun kembali; saya pergi ke Israel sekali lewat Turki dan sekali lewat Cyprus dan tidak ada masalah sama sekali.
”Yang lucu adalah bahwa sebelum revolusi islam di Iran, mungkin hanya ada 20 orang tua yang beribadah di sinagog,” bisik Nahit Eliyason, 48, sambil melewati empat wanita lain untuk mencari tempat duduk yang kosong di Sinagog. ”Sekarang tempat ini penuh. Sulit untuk mencari tempat kosong.”
Paris Yashaya, produser film yang mengetuai komunitas Yahudi Teheran menambahkan, : ”Kami lebih kecil dalam jumlah, tapi lebih kuat dalam segi lain.”
Sebagai masyarakat non-muslim, orang-orang Yahudi diperbolehkan menyimpan minuman keras di rumahnya dan berdansa.
”Kadang-kadang saya pikir mereka lebih toleran terhadap orang Yahudi ketimbang pada diri mereka sendiri….. Kalau kami berkumpul di rumah, dan keluarga sedang merayakan upacara dengan anggur dan musik yang terlalu keras, dan jika mereka tahu bahwa kami Yahudi maka mereka tidak akan menegur kami, ” kata Eliyason
”Dimana-mana di dunia ada orang yang tidak suka pada orang-orang Yahudi. Di Inggris mereka menggambar swastika (lambang Nazi) di kuburan Yahudi. Saya tidak beranggapan bahwa Iran lebih berbahaya bagi orang Yahudi ketimbang di negara lain.
Balikpapan, 25 Januari 2008
Satria Dharma
=========================
Baca referensi di
Iran’s proud but discreet Jews
By Frances Harrison
BBC News, Tehran
http://news.bbc.co.uk/2/hi/middle_east/5367892.stm
Jews in Iran Describe a Life of Freedom Despite Anti-Israel Actions by Tehran
Michael Theodoulou, Special to The Christian Science Monitor
http://www.csmonitor.com/durable/1998/02/03/intl/intl.3.html
Iran’s Jews learn to live with Ahmadinejad
Ewen MacAskill, Simon Tisdall and Robert Tait in Tehran
Tuesday June 27, 2006
The Guardian
http://www.guardian.co.uk/iran/story/0,,1807160,00.html
IRAN: Life of Jews Living in Iran
Iran remains home to Jewish enclave.
By Barbara Demick
http://www.sephardicstudies.org/iran.html
Gambar dari: http://www.corfuholidays.biz/general/information/The_Jewish_Quarter_of_Corfu/
bunda syahra
Jan 25, 2008 @ 18:10:49
Sebagai negara islam, Iran menjalankan hukum tata negara islam dimana pemerintah mempunyai kewajiban untuk melindungi minoritas. Bukan hanya memberikan perlindungan, kebebasan dalam beribadah dan hidup rukun bersama tetapi juga memberikan bantuan. Sayangnya lebih banyak berita bohong tidak berimbang yang disebarkan media barat . Indonesia sebagai negara dengan penganut islam terbesar kenapa ya tidak bisa menunjukan keislamannya dengan toleransi dan akhlak yang santun. Siapa yang mau memulainya, rakyat atau pemerintahnya ?
Satria Dharma
Jan 26, 2008 @ 05:57:17
Dear all, Ada kesalahan fatal pada tulisan saya dengan judul di atas. Kalimat “Tidak banyak orang yang tahu bahwa penduduk Yahudi kedua terbesar
setelah Israel tidaklah tinggal di Amerika atau Eropa melainkan justru
tinggal di Iran!” adalah salah. Yang benar adalah :” Terbanyak setelah Israel di TIMUR TENGAH. Penduduk Yahudi di Amerika dan di Eropa jauh lebih banyak daripada di Iran.
Dengan demikian kesalahan diperbaiki.
Salam
Satria
Agung
Feb 26, 2008 @ 15:27:40
Hmmm, kayak begitu damai ya orang Yahudi di Iran. Pengen juga kita di Indonesia hidup berdampingan. Yang mayoritas tidak semena-mena yang minoritas paham karakter masyarakatnya.
Tapi Pak Satria, bagaimana dengan kehidupan masyarakat Islam di sana ya, terutama wanita. Katanya kan mereka banyak yang ”restricted” by rules and norms.
Regards,
ur virtual student
Satria Dharma
Feb 27, 2008 @ 01:41:15
Ya, Agung. Iran, bagaimana pun majunya, masih dikuasai oleh para mullah yang tentu saja masih memegang erat budaya dimana wanita dianggap lebih sesuai untuk tinggal di rumah atau dianggap tidak layak untuk berperan setara dengan laki-laki.
Sila baca ini :
http://www.bbc.co.uk/indonesian/indepth/story/2006/03/060309_iranwomen.shtml
Meski demikian, sudah ada kemajuan dibandingkan sebelumnya. Sila baca ini :
http://hidayatullah.com/index.php?option=com_content&task=view&id=6372&Itemid=66
Salam
Satria
dina
Jan 03, 2009 @ 22:47:16
menarik sekali…:)
btw, pernyataan Anda ttg perempuan Iran perlu saya koreksi..:) justru di Iran posisi dan peran perempuan dalam masyarakat sangat bagus… (Anda sih, pakai refernsinya BBC)
mungkin sebaiknya Anda membaca buku saya Pelangi di Persia, di situ saya sangat bercerita ttg perempuan2 Iran (cerita dlm bentuk feature, dg tokoh2 yg benar2 ada, yg temui dalam interaksi sehari2 selama 8 thn tinggal di sana)
*ini sekalian jualan, hehehe…
Satria
Jan 04, 2009 @ 00:02:38
Wah! Kalau yang bicara begini adalah ‘mukimin’ dan sekaligus pengamat di Iran ya saya harus akui otoritasnya. 🙂
Apa yang disampaikan oleh BBC mungkin pakai kacamata Barat yang bahkan melihat peran wanita di Indonesia masih dianggapnya ‘primitif’. 🙂
Salam
Satria
taufiq
Jan 10, 2009 @ 04:10:45
pak, saya ingin tanya bagaimana hubunan antar umat muslim dan yahudi di sana tentang palestina
annisa
Apr 14, 2009 @ 06:22:26
iya tuh saya jua mau tau soalnya kan konflik palestin melibatkan banyak kepentingan barat yang akhirnya mempengaruhi opini dunia. termasuk saya juga.
Oya saya pernah baca buku souad burned alive tentang perempuan muslim yang disiksa oleh keluarganya sendiri.
randy
Nov 09, 2009 @ 02:00:11
Mnrut Saya Kaum Yahudi di Iran DlaM Sejarah Merupakan Pendiri Syiah n tidak Heran Lg mengapa kaum Yahudi Hidup rukun di Iran.Dan Tidak Mngherankan Lg Mengapa Sunni dan Syiah Berseteru hingga jaman Sekarang, semua itu tidaklah tidak dikarenakan kaum Sunni Menganggap bahwa Berdirinya Syiah adalah untuk merusak akidah islam..bukti lainnya adalah telah tersebarnya foto khamaeni berciuman “maaf’ mulut dengan anak kacil di iran…..ini merupakan budaya yahudi yang menghalalkan sesama jenis…
ToLONg ditanggapi ya Bang …Biar Ilmu yg kita Amalkan dan ketahui benar2 bermanfaat ..AMin..
tommy ks
Jul 10, 2010 @ 13:42:52
belajar dari manapun dan dari siapapun. ambil baiknya dan buang buruknya. setiap manusia apalagi bangsa pasti ada sisi baik dan buruknya. bagitu juga iran, tapi memang menurut apa yang bisa di ambil pelajaran dari tulisan di atas, kondisi kehidupan di indonesia memang sebaiknya lebih di perbaiki dan lebih diarahkan pada pemuliaan manusia, islam agama yang baik maka ia semestinya membuat manusia menjadi baik. ditulah yang mestinya mulai di bangun. pembangunan akhlak dan karakter manusia
fauzan
Sep 25, 2010 @ 08:26:38
begitulah islam mengakui yahudi, nasrani dan majusi (banyak dijumpai sebagian warga asli irak). mereka disebut ahli kitab
mayvalzon
Des 02, 2010 @ 04:12:21
@Randy: Mengenai pernyataan sebagain ulama sunni bahwa syiah di dirikan oleh seorang Yahudi begitulah pendapat mereka. Tapi klo anda mengambil contoh mulahmencium anak lelaki di mulut..itu adalah budaya..Rasulullah sendiri sering mencium cucu beliau di mulut..Anda harus banyak membaca sebelum melontarkan pendapat….dan hubungannya dengan homosexualitas..pendapat anda lebih parah….Taurat jelas2 melarang homoseksualitas….agama yahudi melarang homoseksualita… kalau ada orang yahudi yg membolehkan..bukan berarti ajarann agammya membolehkan… Orang islam dan kristen juga banyak yg hidup dalam homoseksualitas….yg menjadi rumit adalah istilah yahudi identik dengan agama dan bangsa..sedangkan istilah islam dan kristen tidak identik dengan bangsa…..begitu pendapat saya
abu haidar
Jan 12, 2011 @ 00:48:15
salam, pa satria masih ingat masukan dan krikan saya bila saya hadir di forum seminar atau pelatihan di Klub Guru, bapak hampir dipastikan selalu menggunakan refrensi dan kemajuan Amerika, padahal tanpa bisa difungkiri mereka itu sdg menunggu “Smell of Civilization” bau kentuk peradaban, dililit hutang, penjaran di setiap bangsa, standar ganda dlm menilai demokrasi dan HAM, dan banyak lagi… mudah mudahan ke depannya ulisan bapak akan lebih berhati hati lagi supaya tdk menimbulkan interpretasi yang macam macam….
Satria
Jan 12, 2011 @ 00:52:10
Pak Abu,
Saya tidak kenal Anda dan juga tidak tahu Anda itu ngomong apa sih sebenarnya? Ada hubungannya nggak dengan topik di atas…?!
Bambang
Jul 22, 2012 @ 21:25:42
Salam,
Hormat saya pada penulis,
Tidak mendangkalkan atau bermaksud bertujuan tidak menghargai, akan tetapi beberapa dari petikan anda adalah sebuah fitnah,
Satu hal yang harus di ketahui, yahudi tidak semuanya zionis, yang selama ini kita benci adalah zionis yg mendangkalkan islam.
Dan untuk penulisan mereka lebih menghargai yahudi ketimbang dirinya sendiri adalah saya fikir hanya hoax belaka.
Yang mereka lakukan adalah hanya menghargai keyahudian seseorang, bukan ke zionisan,
Bedakan yahudi antara zionis, zionis itu fahaman menghancurkan islam, sementara yahudi sendiri keyakinan dan toleransinya besar pada islam, dan tidak percaya akan adanya hollocaus terhadap yahudi di jerman.
Yang saya rasakan kebijakan pemerintah iran sangat menghargai sunni dan yahudi, karena satu hal, negara menjamin kehidupan mereka sebagai warga negara iran.
Bahkan pada saat2 tulisan anda isinya hanya propaganda dan isapan jempol, saya hanya senyum.
Silahkan dialog terbuka pada anda apabila anda kurang yakin dan tidak menerima coment saya,
Anda tau email saya, dan silahkan kirim surrel apabila anda ingin melakukan dialog terbuka pd saya terhadap fitnahan dangkal anda,
Satria Dharma
Jul 23, 2012 @ 02:53:02
Mana tulisan saya yang Anda anggap sebagai fitnah? Mohon jelaskan agar tdk menjadi fitnah.
Adi Kurniadi
Jan 02, 2013 @ 03:24:51
dalam ajaran islam kita wajib melindungi kaum yahudi , walaupun keyaqinan mereka berbeda , dan rosulullah saw , juga mengharamkan kalau kta mengganggu nya , tetapi apa kita harus diam bila secara tidak langsung gerakan mereka sudah merusak agama kita , islam adalah agama rohmatan lil alamin ,,, dan bukan ajaran teroris ,,, tetapi islam juga mengajarkan kita untuk berperang melawan siapa saja yg telah memusuhi islam , dan di dalam alqur’an di sebutkan..