Dear all.
Ini tulisan saya setahun yang lalu. You might want to enjoy it.
Salam
Satria
SAKSI JEHOVAH DI RUANG TAMU SAYA
Hari ini saya dapat dua orang tamu istimewa. Istimewa karena mereka adalah misionaris dan lebih istimewa lagi karena mereka masih begitu muda. Salah satunya bernama Kolin masih remaja, atau baru beranjak dewasa dan satunya, yang bernama Andre, bahkan baru berusia 12 tahun.
Baru berusia 12 tahun dan dia sudah dilatih untuk menjadi seorang ‘da;i’! Bukti bahwa kaderisasi da’i di agama Nasrani memang tidak main-main. Mereka berdua adalah ‘witness’, sebutan bagi misionaris dari Saksi Jehovah. Bagi Anda yang awam, Saksi Jehovah adalah pecahan atau aliran dalam agama Nasrani yang berbeda dengan Protestan, Katolik,Advent, Mormon, dan aliran lainnya. Saksi Jehovah sangatlah gigih dalam mewartakan kebenaran ajaran mereka bahkan pada sesama Nasrani. Mereka
telah melatih kader-kader mereka sejak begitu kecil untuk menjadi ‘witnes’, alias ‘saksi’ kebenaran ajaran mereka. Andre yang baru berusia 12 tahun pun telah diminta untuk mencari pengalaman langsung di lapangan. Dan pagi itu mereka datang ke rumah saya.
Dengan sopan mereka membuka pembicaraan dengan mengatakan bahwa mereka bukan ‘sales’ yang hendak menawarkan barang. Dengan mudah saya menebak bahwa mereka tentulah ‘misionaris’ Nasrani, meskipun belum tahu dari aliran apa. Mereka punya ciri khas, penampilannya sopan, kata-katanya halus dan pakaiannya rapi dan bersetrika licin. Saya bahkan bisa mengetahuinya sejak mereka masuk. Itu sudah menjadi ‘brand image’ mereka (bandingkan dengan ‘brand image’ yang melekat pada ‘misionaris’ Islam).
Ketika saya persilakan untuk masuk dan duduk mereka langsung menyodorkan buletin tipis “Sedarlah” dan berkata bahwa mereka ingin berbagai informasi tentang masalah-masalah umum. Saya langsung tahu bahwa mereka dari Saksi Jehovah. Majalah “Sedarlah” adalah versi bahasa Indonesia dari buletin “Awake” terbitan Brooklyn, Newyork dan telah terbit bahkan sebelum saya lahir. Saya tidak tahu sejak kapan buletin tersebut dialihbahasakan ke dalam bahasa Indonesia.
Bertemu dengan misionaris yang datang ke rumah sebenarnya suatu kesenangan bagi saya karena saya menikmati berdiskusi dengan mereka. Ahmed Deedat almarhum (semoga Allah merahmatinya) telah mengajarkan bagaimana menghadapi mereka. Sayang sekali saya jarang mendapatkan kesempatan untuk bertemu dengan mereka. Jadi ini suatu kesempatan yang istimewa bagi saya.
Setelah menerimanya saya langsung bertanya pada mereka apakah mereka tahu bahwa buletin yang mereka tawarkan tersebut aslinya bernama “Awake”? Mereka ternyata tahu karena memang ada penjelasannya di buletin tersebut. Saya kemudian menyampaikan bahwa saya pernah membaca
artikel di buletin “Awake” terbitan tahun 1957. Mereka tentu heran.
Mereka kemudian menjelaskan bahwa buletin “Awake” itu terbitan New York yang saya jawab ‘Ya, di daerah Broolyn.” Mereka menjadi lebih heran.
Saya kemudian masuk ke kamar dan mengambil buku berjudul “The Choice” yang merupakan kumpulan tulisan Ahmed Deedat dan menunjukkan kopi artikel “Awake” pada tanggal 8 September 1957. Judul artikel tersebutadalah “50.000 Errors in Bible” Saya kemudian menjelaskan bahwa pada artikel “Awake” tersebut Saksi Jehovah menyatakan bahwa ada 50.000 kesalahan dalam Alkitab mereka sehingga perlu direvisi. Revisi itu dilakukan pada tahun 1971 oleh lima puluhan sarjana dan ahli AlKitab paling top pada masa itu sehingga muncullah Revised Standard Version 1971 yang merupakan revisi dari RSV 1952. Tapi untuk versi Indonesianya baru diterjemahkan pada tahun 1974
menjadi ALKITAB yang diterima dan diakui oleh Konperensi Waligereja Indonesia. Saya memiliki sebuah AlKitab hadiah dari seorang teman.
Mereka memeriksa Alkitab mereka dan membenarkan.
Kami kemudian ngobrol dan saya lebih banyak mendengar. Saya ingin tahu apa sebenarnya yang hendak disampaikan. Seperti yang saya duga, mereka sangat halus dan tidak main tembak langsung. Mereka hanya ingin menyampaikan buletin dan brosur, hanya itu. Mereka tidak menjawab pertanyaan-pertanya an saya yang bakal menimbulkan adu argumentasi.
Mereka bahkan tidak tertarik ketika saya tunjukkan beberapa kaset video dan buku tentang diskusi antara Islam dan Saksi Jehovah. Nampaknya mereka sudah dilatih untuk tidak meladeni diskusi ataupun pembicaraan yang lebih jauh mengenai kepercayaan mereka.
Tapi mereka akhirnya bercerita banyak tentang kepercayaan mereka dan bedanya dengan aliran lain seperti Protestan dan Katolik. Mereka tidak percaya bahwa Yesus adalah Tuhan, melainkan hanya Nabi, yang artinya sama dengan Islam. Mereka juga tidak minum minuman keras dan makan daging babi, yang sekali lagi sama dengan kepercayaan dalam Islam.
Mereka juga menganggap bahwa 25 Desember bukanlah hari kelahiran Yesus dan Natal sebenarnya pada bulan Oktober. Mereka bahkan dengan lancar menjelaskan sejarah tentang terjadinya kekeliruan penetapan Natal tersebut yang merujuk ke tradisi pagan kerajaan Romawi yang menyembah dewa matahari pada waktu itu.
Si Andre yang masih anak-anak tersebut lantas bercerita tentang beberapa anekdot tentang perlawanan dan tentangan terhadap apa yang mereka lakukan tapi kemudian menjadi berbalik menjadi simpati karena mereka mampu meyakinkan orang-orang tersebut. Seorang anak berumur 12
tahun bercerita pada saya tentang nilai-nilai yang diyakini dan perjuangannya! Amazing! Sementara itu anak saya yang berusia sama dengannya sedang bertengkar dengan adiknya karena berebut main game di komputer.
Tidak ada yang baru bagi saya dari apa yang mereka sampaikan dan bagikan karena saya memang pernah membaca tentang kepercayaan mereka.
Tapi saya dengan gembira mendengarkan mereka karena beberapa hal.
Pertama, pagi itu saya kebetulan tidak sibuk dan jarang ada misionaris datang kerumah saya. Kedua, saya salut dan hormat pada mereka yang mampu membuat dua remaja ini bersedia untuk berkeliling menyampaikan ‘dakwah’ mereka. Ketiga, saya juga kagum pada kehalusan dan kesopanan mereka dalam menyampaikan ‘dakwah’ mereka. ‘Da’i’ canggih seperti initentunya tidak mudah dan butuh pelatihan yang hebat untuk mencetaknya.
Militansi seperti ini membuat saya iri. Seandainya saja kita bisa mencetak kader-kader “Saksi Islam” yang bukan hanya berdedikasi tinggi tapi juga memiliki kehalusan, kesopanan, dan kecanggihan dalam menyampaikan pesan dan berdiskusi semacam ini pada usia yang begitu muda. Kita punya ‘produk’ yang jauh lebih baik ( dan kita anggap sempurna) dan universal tapi ‘marketer’ dan ‘human relation staff’ yang payah. Mereka, para ‘marketer’ Islam tersebut kalau boleh disebut begitu, bukannya menjelaskan ‘produk’ mereka, tapi justru meminta-minta sumbangan ‘in the name of Islam’. Jadi sebenarnya kita tidak punya ‘marketer’ seperti mereka yang ‘memasarkan’ ke luar. Da’i kita sibuk
meladeni ‘orang dalam’ dan tidak ada yang bertugas untuk ‘memasarkannya’ ke luar seperti yang dilakukan oleh para misionaris.
Padahal sebenarnya ‘Balighu anni walau ayah’, Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat’ demikian anjuran Rasulullah. Kita terlalu yakin dengan kehebatan ‘produk’ kita sehingga merasa tidak perlu untuk ‘memasarkannya’ . The product speaks for itself, alasan kita.
Apakah kita tidak bisa mencetak kader yang militan? Tentu saja bisa. Islam terkenal dengan militansi kadernya. Sayang sekali bahwa militansi tersebut belum diikuti dengan kecanggihan dalam menjelaskan produk. Sebaliknya justru banyak sekali umat Islam yang mendatangi rumah-rumah
orang Nasrani, bukannya untuk menjelaskan tentang kebenaran Islam tapi justru untuk minta sumbangan! Sebuah ironi. Bisa dibayangkan ‘brand image’ yang muncul dari ‘campaign’ macam begitu.
Saya juga lantas teringat betapa kita menghancurkan sesama Islam karena perbedaan keyakinan seperti yang terjadi pada orang-orang Ahmadiyah. Benarkah Islam mengajarkan hal ini? Bukankah Rasul sendiri pernah menyatakan bahwa Islam akan terpecah menjadi 73 bagian dan hanya 1
bagian yang benar, yaitu yang menegakkan AlQur’an dan hadist. Hanya itu. Tidak ada anjuran ataupun perintah Rasul agar mereka yang merasa sebagai bagian yang benar itu menghantam, menghakimi dan menghabisi 72 golongan lainnya yang salah dan tersesat.
Kepada umat beragama lain kita tidak kurang kerasnya. Semakin hari semakin banyak kita dengar keluhan dari umat lain yang kesulitan untuk mendirikan rumah ibadah maupun yang gerejanya dibongkar karena tidak ada ijinnya. Sebagian dari kita merasa bahwa menghalang-halangi umat
lain untuk beribadah sesuai dengan agamanya adalah suatu kebajikan.
Toleransi seolah bukan ruh atau spirit Islam.
Ironi yang paling menyesakkan dada adalah digunakannya nama Islam oleh para teroris untuk membunuh orang-orang yang tidak bersalah. Bagaimana mungkin kita bisa bilang pada umat lain bahwa Islam adalah agama yang membawa kebenaran dan keselamatan jika ternyata ada umatnya yang justru melakukan terorisme dan pembunuhan massal pada orang-orang yang tidak bersalah dan menganggapnya sebagai ‘ajaran suci’ agama Islam dan merasa berhak untuk masuk surga dan bertemu dengan para bidadari! Ini bukan hanya ‘bad campaign’ tapi sudah masuk dalam kategori pengkhianatan perjuangan Islam dan pelakunya patut dipancung kepalanya. Bayangkan seandainya pada jaman Rasulullah ada oknum yang mengaku beragama Islam dan membunuhi anak-anak, perempuan, dan orang tua di rumah-rumah mereka bukan pada saat perang dan dengan bangganya mengatakan,”Ya Rasulullah, lihatlah pedangku yang berlumuran darah ini.Saya telah membunuhi mereka yang bukan Islam pada saat mereka lengah di rumah-rumah mereka. Kuhabisi mereka dengan cepat bahkan tanpa mereka sadari. Saya merasa layak untuk masuk ke surga dan patut mendapat pelayanan beberapa bidadari untuk ganjaran perbuatan saya tersebut.” Saya bisa bayangkan betapa marahnya Rasulullah pada oknum yang mencemarkan ajaran Islam seperti ini. Hukum qisas pasti akan dijatuhkan padanya.
Seandainya kita bisa belajar dari ini semua.
Balikpapan, 4 Desember 2005
Satria Dharma
Gene Netto
Des 14, 2007 @ 13:13:20
Berkaitan dengan tulisan ini:
Saya juga lantas teringat betapa kita menghancurkan sesama Islam karena perbedaan keyakinan seperti yang terjadi pada orang-orang Ahmadiyah. Benarkah Islam mengajarkan hal ini? Bukankah Rasul sendiri pernah menyatakan bahwa Islam akan terpecah menjadi 73 bagian dan hanya 1 bagian yang benar, yaitu yang menegakkan AlQur’an dan hadist. Hanya itu. Tidak ada anjuran ataupun perintah Rasul agar mereka yang merasa sebagai bagian yang benar itu menghantam, menghakimi dan menghabisi 72 golongan lainnya yang salah dan tersesat.
Barangkali hadith ini bermanfaat:
Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam bersabda: “Tolonglah saudaramu yang melakukan kezoliman dan yang dizolimi, seseorang berkata : wahai Rasulullah saya akan menolongnya jika dia seorang yang dizolimi, lalu bagaimana saya menolongnya jika dia melakukan kezoliman? Rasulullah bersabda: kamu menahannya, atau menghalanginya dari kezoliman, maka hal itu adalah cara untuk menolongnya.” (H.R. Bukhari).
Bukan maksudnya bahwa orang yang keliru harus dibunuh, tetapi orang yang jelas2 keliru (seperti kaum yang menolak semua hadiths) sebaiknya diajak kembali ke golongan yang “satu”.
Pengagum Ibrohim
Jun 08, 2008 @ 07:59:35
Salamun ‘alaik..
Saya baru saja membaca tulisan ini di thn 2008. Sebenarnya saya td sedang browsing di google search engine ttg Saksi Jehova.
Alhamdulillah saya menemukan tulisan ini.
Jujur saja, saya sangat kagum dgn mereka yg mampu melakukan kaderisasi dgn cara yg ahsan. Bahkan mereka bisa bersikap secara Al Quran, dibanding dgn kita yg mengaku sbg warga muslim.
Hari ini kita semakin diperlihatkan oleh diri kita sendiri bahwa Islam saat ini sangat tidak hanif lg sebagaimana yg telah Rosulullah Muhammad perjuangkan.
Saya bahkan membandingkan dgn masa Rosulullah Muhammad hidup; bahwa perilaku kita saat ini seperti perilakunya Abu Uzza, Abu Jahal, dan Abu Sofyan.
Namun demikian, alhamdulillah saat ini perlahan-lahan Allah memperlihatkan kepada kita bahwa Allah masih memiliki marketer Al Quran yg handal. Mereka saat ini sedang berkiprah dengan kaderisasi yg lebih dahsyat drpd Saksi Jehovah.
Islam sebentar lagi akan pulih dari sakitnya, sebentar lagi Islam akan terbangun dari tidurnya, karena bangsa-bangsa akan habis masa tenggangnya utk menina-bobokan ummat Islam.
Salam kenal mas Satria.. 😉
Salamun ‘alaik..
aroundsap
Jun 15, 2008 @ 23:52:04
marketer keagamaan seperti di youtube menjadi fenomena baru.
somet
Sep 16, 2008 @ 23:32:16
Salam kenal Mas Satria 😀
thanks atas infonya, ternyata memang benar bahwa saksi jehovah tidak mengimani Yesus sebagai Tuhan, pantesan saat saya nanya sama teman saya yang beragama Kathollik dia ngga mau menjawab.
Sekali lagi terima kasih Mas…
Lee
Mar 06, 2009 @ 11:35:19
wah.. terima kasih atas tanggapan positif yg Bapak sampaikan!
saya juga slh satu SSY dan jarang sekali saya baca blog seperti yg Bapak miliki.
org cenderung berpandgan bahwa kami sesat, tapi Bapak berbeda sekali, Bapak mau menerima rekan kami dengan hangat.
semoga sampai sekarang pun Bapak masih senang utk berdikusi dgn SSY!
SS
Apr 21, 2009 @ 21:35:27
hmmm
karya tulis yang langka menurutku.
hehehehe.
semoga dapat selalu terus memancarkan kedamaian tanpa pamrih apapun.
salut !
Sherla
Mei 07, 2009 @ 15:05:16
Pak, saya kagum pada tulisan Bapak.
Semoga banyak muslim2 yg bisa open minded tp tetap tegas tanpa mengurangi citra kemusliman nya itu sendiri.
Seperti Bapak bilang sendiri, kita ini sebenernya marketer dan representatif Islam itu sendiri.
Sangat disayangkan punya barang bagus tp prakteknya kacau beliau.
Terus berkarya, Pak !
reii
Jun 18, 2009 @ 14:44:15
wew. .
tulisan yang sangat mengesankan.
saya sendiri juga punya teman seorang saksi yehuwa. bisa dibilang kami bersahabat, dan saya sangat kagum pada ketaatannya, dan kematangannya dalam menyampaikan ajaran mereka.
saya berharap semoga islam bisa lebih keren dari mereka.
hoho . .
Heru
Jun 26, 2009 @ 10:06:25
Subhanallah… baca ini, tersentuh, ketawa sendiri – bisa jadi menertawakan diri sendiri – karena memang apa yg bapak tulis adalah sesuatu yg benar2 terjadi dan mungkin pernah saya alami. hhh… sebegitu sulitkan jadi “marketer” yang handal ???
Ya Rabbi… maafkan kami…
merist
Jun 26, 2009 @ 16:36:41
wah, saya telat baca nih… uda 2009 baru baca.
bagus banget pak tulisannya, tegas tapi sopan. intropeksi tanpa mencoreng image Islam. luar biasa.
dena
Jul 07, 2009 @ 08:04:21
Saya katolik. saya berharap umat Islam seperti pak Satria, dapat memahami bahwa Tuhan menciptakan manusia dengan penuh kemerdekaan memilih. Prinsipnya Agama yang dipilih adalah agama yang memuliakan nilai kemanusiaan, karena manusia bukan untuk agama tapi agama untuk manusia. Saya juga pernah kedatangan tamu 2 orang Saksi Yehova, dan saya terima dengan baik. Saya diskusi dengan mereka beberapa kali namun selanjutnya mereka tak datang lagi. Saya tak alergi dengan keimanan orang lain, ia punya hak untuk menyampaikannya, sepanjang sopan, tidak memaksakan apalagi dengan perilaku dekstruktif. Saya merasa bahwa bagaimana rasa buah dapat dekenali dari pohonnya petani-petani yang menanamnya.
JEFFRI
Jul 08, 2009 @ 15:16:43
Nilai agama itu akan terlihat dari perbuatan kita terhadap sesama. Jadi tidak perlu dibesar-besarkan, mana agama yg benar dan mana agama yg tidak benar. Jalani saja menurut hati nurani masing-masing. Dan marilah bercermin, sejauh mana kita telah berbuat KEBAJIKAN. Thanks
Amin
Jul 11, 2009 @ 10:51:47
“Ooh…, andaikata seluruh bumi dihuni orang-orang yg berwatak lembut, pengasih, sopan-santun, cinta damai dan berwawasan terbuka seperti Bpk Satria dan ke-2 anak remaja saksi Jehovah itu…, betapa indah dunia ini jadinya….”
lumongga
Agu 24, 2009 @ 09:38:49
salut buat tulisan pak satria.lembut ,tenang,tp wawasannya tinggi,kita bisa tau bapak orang yang taat agama.seandainya semua seperti bapak.kemarahan,kecemburuan ,kebencian,keserakahan akan hilang dimuka bumi.maka jadilah damai .salut pak.
ignas
Agu 28, 2009 @ 14:46:32
salam hormat saya buat pak satria.
Satria Dharma
Agu 28, 2009 @ 21:57:00
Salam hormat saya juga untuk Anda Pak Ignas. Mari kita berdoa agar Tuhan mendamaikan hati kita.
dee dee
Sep 14, 2009 @ 08:38:03
subhanallah… selamat pak Satria, andalah salah satu ‘marketer’ yang kita cari… Semoga banyak yang mendapat hidayah karena tulisan bapak,dan akan tercipta ‘marketer’ handal yang lainnya. Dakwah yang terindah adalah dengan memberi suri tauladan 🙂 amin..
agri
Okt 13, 2009 @ 04:11:50
subhanallah…
saya senang sekali bisa baca artikel ini walaupun emang agak telat hehehe…
tdnya sih cuma penasaran sama agamanya MJ dulu yg katanya SY, karena emang blm pernah denger..
Tapi begitu baca artikel ini, saya jd sadar bahwa apapun agama yg kita anut, saling menghormati, tidak merasa paling benar akan membawa kedamaian d bumi ini.
Mudah2an kita semakin Qona’ah d jalan-Nya
Amin…
Wassalam
sunu
Okt 28, 2009 @ 03:49:06
kalau setiap manusia menyadari bahwa perbedaan harus ada, maka tak kan ada yg namanya pembunuhan, caci maki, bakar sana bakar sini dll yg merugikan rakyat, bersatulah rakyat Indonesia, buatlah perbedaan itu indah
Aan Handoko
Nov 23, 2009 @ 05:36:01
bagus sekali tulisannya pak..saya gak ada kata-kata lain untuk mengungkapkannya…terharu 🙂
Hannas
Nov 24, 2009 @ 07:25:46
Sangat Ironic membaca bagian akhir, saya bisa dibilang misionaris untuk Islam di dunia maya (baru belajar dan cari pengalamn hehe..), saya punya pengalaman yg cukup sulit dan agak panas saat berdiskusi atau meladeni dgn mereka yg mungkin misionaris untuk kristen…. Tapi tak ada kata putus asa untuk menegakkan MILLATU IBRAHIM di bumi ALLAH, semoga tulisan anda dpt memotivasi umat Islam…….. Wassalam
Hannas
Nov 24, 2009 @ 07:26:47
Sangat Ironic membaca bagian akhir, saya bisa dibilang misionaris untuk Islam di dunia maya (baru belajar dan cari pengalamn hehe..), saya punya pengalaman yg cukup sulit dan agak panas saat berdiskusi atau meladeni dgn mereka yg mungkin misionaris untuk kristen…. Tapi tak ada kata putus asa untuk menegakkan MILLATU IBRAHIM di bumi ALLAH, semoga tulisan anda dpt memotivasi umat Islam…….. Wassalam
mbah sastro
Nov 29, 2009 @ 15:18:56
Most Wanted,
orang Indonesia
beragama apapun
untuk bersama sodara2 sebangsa
menjadi patriot kerukunan dan kedamaian
di negeri yg kaya perbedaan ini.
Salut u/ Pak Satria
Anda benar2 Satria,
dan masih dicari Satria2 lain
yg bisa berdialog secara dewasa
dengan orang yg berbeda.
Salam@mbah Sastro
Didik
Des 07, 2009 @ 16:14:23
Menurut saya, stigma yang dimunculkan dan ditempelkan dengan cara konspirasi halus bahwa Islam itu sama dengan teroris saat ini adalah kerjaan para kelompok Freemasonry. Adu domba antara Islam dan Nasrani selama ini yang telah terjadi di Indonesia adalah juga kerjaan mereka. Termasuk pembentukan paham komunis adalah bagian panjang konspirasi mereka. Narkoba yang beredar di Indonesia, adalah bagian renstra jangka panjang untuk kuasai Indonesia kedepan. Wahh panjang lagi untuk dibahas pada kolom yang singkat ini.
LSE
Des 30, 2009 @ 04:58:00
Salut untuk bapak,
dulu saya adalah seorang SSY..sedari kecil saya diajar untuk menjadi seorang pembicara yang cakap, santun dan bisa menunjukkan kasih..skrg saya mencoba dan berjuang untuk menjadi seorang muslimah, krn tidak mudah untuk meninggalkan apa yg sudah mendarah daging, tapi pd intinya islam juga mengajarkan kasih, dan kita adalah bangsa yg besar yg mampu menciptakan suatu kedamaian apabila kita mampu melatih misionaris2 kita…ammiinn
Satria
Des 30, 2009 @ 05:46:56
Selamat datang dalam Islam, agama yang membawa kedamaian di bumi, wahai saudariku. Semoga Allah melimpahimu dengan berkah, rahmat dan hidayahNya.
LSE
Jan 03, 2010 @ 12:57:25
ammiiinnnnnn…
saya tertarik utk mengenal bapak lebih jauh..dengan tujuan mengetahui lebih banyak ttg islam, krn jujur saya seperti manusia tersesat..bagaimana caranya pak untuk menghubungi bapak???
batarawatson
Jan 09, 2010 @ 00:38:59
Gw terlahir dikeluarga kristen protestan, dan gw juga berteman dengan banyak orang dari berbagai agama (pacar saya beragama islam), jujur saja saya rasanya pengen nangis baca artikle ini.. Karna baru kali ini ada artikle dimana comment2 nya tidak ada yang saling menyudutkan satu sama lain, menghargai setiap keputusan iman orang lain.. Berbeda dengan blog2 sebelah yang hanya menyudutkan dan mencaci serta mencari2 kesalahan dari agama orang lain.. Gw bukan orang yang sifatnya men-generalisasi kan segala sesuatu. Sebagai contoh Terorisme, yand dimana masyarakat dunia menuduh ISLAM sebagai ajaran atau agama teror dan otomatis umatnya adalah terorisme. Menurut gw mereka itu memilki pemikiran yang sempit dan egoisme yang tinggi, karna mereka tidak sadar pada saat mereka memfitnah dengan kata itu mereka dengan tidak sengaja telah mengaku bahwa mereka juga TERORIS.. Karna saya juga tau bahwa muslim terbagi menjadi bebrapa bagian berdasarkan ideologinya seperti contohnya islam extremist (ideologi yang menyimpang tentunya). Saya hanya berharap kiranya akan semakin banyak manusia2 yang open minded seperti orang2 yang ada di blog ini… cukuplah sudah peperangan yang hanya membuang tenaga, nyawa anak2 yang tak berdosa.. Manusia tidak berhak menentukan manusia lain itu berdosa, hanya THE ALL MIGHTY lah yang BERHAK…. PRAISE TO JESUS, PRAISE TO ALLAH AND THE PROPHET MUHAMMAD, PRAISE TO BUDDHA, PRAISE TO CONFUCIUS, PRAISE TO BRAHMAN, PRAISE TO YAHWEH, PRAISE TO JEHOVAH… PEACE FOR ALL MANKIND…..
kenny
Jan 18, 2010 @ 01:37:27
Jangankan tamu,Sepu” dari ayah saya itu beragama SAKSI JEHOVAH, ayah saya memilih islam karena ikut bunda saya tpi masalh nya bukan itu, yang jadi msalah adalah ayah saya keluar dari agama Saksi JEHOVAH di karenakan dari umur 3 tahun ayah saya bisa di bilang di paksa untuk menjadi ‘witness’ dan ketika ayah saya berumur 18 tahun ayah saya ikut dengan seorang pengusaha kecil yang di panggil opa oleh saya itu beragama islam ayah saya tinggal di opa selama 4 tahun dan ayah saya berfikir agama islam tidak ada paksaan dan hanya di wajibkan sholat,puasa, membaca Al-Quran,sedekah hanya itu dan ayah saya masih memeluk agama Jehovah ketika umur 22 tahun ayah saya meminta opa untuk memasukan ayah saya ke dalam agama islam,
dalam agama Jehovah ketika seroang anak yang di didik dari kecil untuk menjadi witness/ pun bukan witness sekali pun itu tidak di anggap keluarga/anak lagi oleh agama
di karenakan ayah saya bisa dibilang saat ini sedang di coba oleh ALLAH SWT untuk bisa mengubah kejadian yang beda menjadi sama
maaf jika ada kata yang mungkin memojokan 1 agama saya hanya ingin membagi saya sengan mempelajari agama lain dan saya lebih senang untuk mempelajari agama ISLAM yaitu agama saya sendiri
senatari
Mar 04, 2010 @ 05:29:38
thanks pak satria….,klw 100 orang saja seperti anda di indonesia ini,tentu akan lebih baik.
artikel anda benar2 awesome,walaupun telat bacanya maret 2010…
semoga sukses….!
olga
Mar 13, 2010 @ 09:45:36
saya menanggapi tulisan ibu yg paling atas tentang (istilahnya) kurangnya org2 agama Islam memasrkan agamanya (dibandingkan dgan saksi Yehova yg masih anak itu). Kalau Yesus memang berfirman” Beritakanlah kabar baik ini ke seluruh penjuru dunia dan jadikanlah mereka muridKu”. kalau saksi Yehova menerapkan itu, tapi dengan pandangan Alkitab yang berbeda.
Menanggapi komentar bapa di atas. bukan agama Islam yg membawa kedamaian di bumi, bukan juga kristen, budha, hindhu, dll. Karena agama tidak menyelamatkan/membawa damai, tapi “barangsiapa percaya kepadaKu, satu-satunya jalan kebenaran dan hidup, maka ia akan selamat.” (berbahagia)
gt
Jun 06, 2010 @ 17:30:34
sebenarnya semua agama mengajarkan hal yang baik..semua kembali kepada tiap-tiap org masing2…semua tergantung pd kepercayaan yg dianut, jangan mendengar untuk percaya dr mulut ke mulut, hingga kta melihatnya langsung…saya banyak bergaul dengan SY, dari tingkah dan perilaku yang taat dan sopan,saya yakin yg diajarkan adalah baik maksud dan tujuannya, sama dengan agama yg kita peluk masing2jika kita menjalankannya dengan taat dan berperilaku sopan jg..so..jgn negatif thingking ttg agama apapun itu jika kita tidak benar2 berada dan mengerti apa yg ada didalamnya… 🙂 ini cuman masukan,spy kita bs menghargai setiap agama dan hak2 manuusia satu sama lain. godbless
gt
Jun 06, 2010 @ 17:37:49
@ satria : thx for your opini 🙂 saya sangat terharuu sekali dengan tulisan bapak…setidaknya ini membuka mata dan jiwa supaya tidak ada saling menghujat dan memfitnah agama lain dengan mengatakan/menuduh sesat.. krn menurut aku, tidak baik menghakimi agama lain pdhal blum tentu benar kenyataannya…fokus pd ajaran kita masing2 aja,krn jika kita memfitnah atau menghakimi itu bisa menjadikan diri kita yg sesat 🙂
Yami
Sep 15, 2010 @ 01:56:14
Hmm, menarik sekali, karena ada sekte kristiani yang ternyata mirip banget dengan keyakinan saya (Islam) seperti adanya keyakinan akan keesaan Tuhan sebagai sesuatu yang Tunggal. Begitu juga dengan buddhisme yang setelah saya tahu konsep keTuhanannya ternyata lebih maju lagi, yaitu infinitif-tak hingga. Andai kata saya punya anak terus menikah dengan yang berbeda keyakinan saya akan menyuruhnya menikah dengan yang memiliki entri poin sama dengan islam, yaitu Tuhan yang Tak bisa dipilah-pilah oleh apapun. Maaf saja pada yang beragama lain tapi tak memenuhi kriteria itu, buat saya kita wajib menghormati agama dan pemeluknya, namun bila sudah kontak untuk masuk dan involve dalam keluarga, maka Konsep TUhan itulah yang harus sama. Sedangkan berbuat baik bagi sesama buat saya itu adalah given, sebuah sunatullah, kalau tidak bisa berbuat baik, bukan manusia namanya. Jadi andai kata sekali lagi saya punya calon menantu yang berbeda keyakinan, maka saya akan menganggapnya dia adalah personal berkarakter baik, hanya saja I ‘ll pu the string on it dgn menanyakan “Apa kamu percaya pada Apa yang tak Bisa Dipilah itu ?”
yuniana
Sep 19, 2010 @ 10:07:13
andai saja semua orang searif bapak.Paasti damai indonesia kita.Tuhan memberkati bapak dan keluarga.
AM The Writer
Sep 24, 2010 @ 13:08:43
Saya paling suka dan sependapat dengan Saudara/i batarawatson
Benar, baru kali ini saya menemukan blog di mana komentarnya tidak ada hujat-hujatan.
Saya pernah didatangi misionaris sekali, dan saya menikmati berdialog dengan mereka, saya terima brosur mereka dan kami bertukar pikiran.
Salut buat Bapak.
theodorus
Okt 19, 2010 @ 11:28:10
ya semoga semua warga menyadari hal ini,
saksi jehova banyak sekali di lingkungan saya,
tapi sayangnya mereka masih bermaksud menggarap lahan yang sudah digarap orang lain.
meski kita sebagai warga harus saling menghargai.
lucida
Apr 28, 2011 @ 06:10:49
ass, pak satria, terimakasih. saya menikmati tulisan anda. beberapa kali sayapun mendapat kunjungan “misionaris”. tentu saja sy akan menghadapi mereka dengan baik karena mereka santun dan tidak membuat sy terancam. sy anggap mereka sedang bersilahturahmi saja. walaupun ada yang mundur ketika melihat saya berkerudung. jadi betul, sebaiknya pula kita harus belajar banyak tentang mereka agar kita bs menghadapi mereka, seperti yang dikatakan teman anda, ahmad deedat. wass.
wells
Mei 08, 2011 @ 16:21:08
”open mind” adalah salah satu kunci kesuksesan di jagat raya ini,,,so,,bukalah pikiran kita,,karena masih banyak yang perlu kita pelajari tentang aspek kehidupan ini…
Niken Pratiwi
Mei 10, 2011 @ 09:38:26
Hi, Pak Satria.
Thanks for sharing.
Saya juga pernah (dan sekarang masih) didatangi secara rutin oleh saksi jehovah.
Sayangnya, ketika saya minta bukti bahwa tuhan memang ada, mereka sodorkan CIRCULAR LOGIC ARGUMENTATION, which is; “Tuhan ada karena kitab bilang begitu”.
Nah, bagaimana kita tahu kitab itu benar? Dijawab: “Karena tuhan yang menurunkannya.”
Similiar to: Di mana alamat anda? Di sebelah kanan kantor pos. Lalu, di mana posisi kantor pos yang anda maksudkan? Di sebelah kiri rumah saya.
Absurd!!!
mario Ronny
Okt 11, 2011 @ 06:35:05
Luar biasa bapak Satria ini, tulisan anda begitu berharga untuk dibaca. Karena sikap bapak yang sungguh open mind menanggapi hal itu dan lebih membuka mata saya tentang agama Islam yang sesungguhnya. Karena memang tidak ada agama manapun yang bertujuan untuk merugikan orang lain. Salut juga bagi setiap koment untuk tulisan bapak yang juga tidak memojokkan salah satu agama. Semoga masi ada seribu orang lagi yang berpola pikir dan bersikap seperti bapak untuk bisa menciptakan kedamaian di negara kita.
Kelambu Anti Nyamuk
Des 15, 2011 @ 10:42:19
luar biasa sekali cara penulisan bpk , saya sangat terpana sekali.
seakan akan bapak sedang berbicara kepada saya.
Salam Hangat
Deden Sulaiman
bearred
Des 31, 2011 @ 04:52:47
hahahah… bidadari?
apakah anda harus lucu,
apakah nafsu anda masih ada jika
tubuh anda sudah jadi jasad…
di mana otak anda?
Freedom of King Dom
Jan 05, 2012 @ 12:40:00
Aku menganggap sebagai kehormatanku, bahwa aku tidak melakukannya di tempat-tempat,dimana nama Kristus telah dikenal orang,supaya aku jangan membangun diatas dasar,yang telah diletakkan orang lain . ROMA 15 : 20. Jika siapa saja yang mengaku dan mendasari Iman mereka dari INJIL,serta membaca dan memahami ayat tsb mereka tidak akan (perlu) memciptakan,menjadi,misioner,yang akan menggoyahkan apa yang telah menjadi dasar keimanan orang lain,tetapi jadilah kader,da’i,misioner yang dapat meningkatkan Iman,ketaatan ajaran masing masing . Niscaya dunia (Idonesia) akan damai . Sebagai penutup dari harapan saya ini,marilah kita semua memperhatikan, memahami :”Tetapi jika yang sempurna tiba,maka yang tidak sempurna itu akan lenyap . 1Korintus 13 :10 seyogianya diperhatikan (dibaca) dari ayat 4 s/d 12 . Dan dari semua itu kita bersukacita dan berbahagia dalam damai didalam ayat 13 . [ Demikianlah tinggal ketiga hal ini,yaitu iman, penharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih . Amin . Tuhan akan melapangkan hati fikiran kita menjadi penuh kedamaian . Dari saya FO Andris wonogiri .
Hery
Feb 15, 2012 @ 02:56:54
Islam.Katholik.Kristen,Hindu,Budha dan aliran kepercayaan lainnya adalah kompas bagi manusia mengarungi lautan kehidupan. Betapa indahnya berpesta dilautan kehidupan dengan bermacam agama yang penuh damai dan cinta kasih. Kemakmuran satu negara hanya ada pada orang-orang beragama yang saling menghormati dan saling menghargai. kebetulan saya nontan di TV one edisi february 2012. disana diulas tentang orang Indonesia di Belanda yang tidak punya Mesjid unutk beribadah. Kemudian mereka menyampaikan hal ini ke seorang Pendeta di lingkungan itu. Dengan senang hati Pak Pendeta itu menyampaikannya ke jemaatnya. Dan hasilnya Gereja mereka dihibahkan menjadi Mesjid supaya orang-orang Islam bisa sembahyang disana.
Betapa indahnya kalau di Indonesia tidak ada lagi Gereja yang dirusak dan dihalangi pembangunannya.
Salam damai penuh kasih.
anang
Jun 10, 2012 @ 08:32:21
saya sangat setuju dengan artikel ini, saksi jehovah memang sangat menjunjung ajaran alkitab sehingga menjadikan kegiatan dari rumah ke rumah sebagai pekerjaan yang penting karena menurut mereka inilah tanda dari kristen sejati, saya pernah mengunduh pdf buku dari http://www.jw.org dan memang sangat terlihat mereka menghargai alkitab..
margaretha
Agu 28, 2012 @ 09:33:40
indah,,itu adl kesan sy membaca pesan ini..semoga stp insan yg membaca artikel ini menjadi lebih sempurna lagi imannya dlm bertoleransi thd orang lain:) God bless you all….
hosea
Nov 26, 2012 @ 17:46:12
Keren yah ternyata ajaran Saksi Jehovah tidak seperti kristen” lain.. Malah seperti Islam..
NW
Nov 28, 2012 @ 10:59:29
Terimakasih telah bersikap ramah terhadap ke dua saudara kami,
Saksi yehuwa memang senang bertukar pikiran mengenai problem yang diderita seluruh umat manusia seperti membesarkan anak, ekonomi, pekerjaan, pendidikan, tujuan hidup, dan kebahagiaan. dan kami berusaha membagikan solusi tersebut kepada semua orang yang berdasarkan tulisan para nabi. Mengingat Alkitab bukanlah buku hanya untuk kaum kristiani (3/4 alkitab ditulis bukan oleh orang kristen), maka kami memiliki kebebasan berbicara untuk membagikan solusi berdasarkan alkitab, biasanya orang merasa risih berbicara topik mengenai agama, karena tidak semua orang menyambut kami. Semoga Kedamaian selalu menyertai bapak sekeluarga.
jika ingin mengetahui siapakah Saksi yehuwa silakan kunjungi web resmi kami.
http://www.jw.org/id/saksi-saksi-yehuwa/pertanyaan-umum/nama-saksi-yehuwa/
guru fisika
Feb 22, 2013 @ 08:03:46
2005 dibaca 2013
.
satu kalimay ja……
.
bernilai karakter sehingga memberi inspirasi tulisan bapak…….
Amane Mico
Sep 28, 2013 @ 01:07:30
Sy juga heran, knp pemerintah megizinkan saksi jehova padahal sudah ditolak & dinyatakan aliran sesat.
Amane Mico
Sep 28, 2013 @ 01:22:07
Para misionaris saksi jehova sok sopan sok lemah lembut sok tau kebenaran sok pinter sok paling bener sok alim padahal begitu pulang kerumah (kl punya rumah) praktek hidupx bertolak belakang 180 derajat dari apa yg mereka syiarkan. Suka pukul anak istri, malas tidak mau kerja, minta uang kepada ortu padahal sdh pnya anak istri umaur 42thn! Maux pake pakaian sepatu tas ya mahal brended, suka bohong. Dll. Buanyak saksi jehova yg dtg kerumah sy tp praktek hidupx ngauwr spt itu. Saya kenal betul siapa mereka semua, serigala berbulu monyet. Mereka adalah budak2 yg dipaksa utk syiar. Berikut testimony mantan budak saks jehova:
Perkenalkan, saya bekas anggota aliran saksi
jehovah sudah 8 tahun ini saya memilih
mengasingkan diri dengan rutinitas yang biasa
saya lakukan karena saya tidak menemukan
kebahagiaan dan arti hidup di organisasi ini.
Mungkin indah dipandangan Bapak Satria
Dharma, tapi kami sebenarnya di paksa untuk
melakukan itu, dipaksa dengan cara halus, di
jauhi jika kami tidak menyiarkan,dan disindir
terus dalam khotbah,termasuk didatangi oleh
orang dari kantor pusat tiap 6 bulan dan
bertanya apa kendala nya sehingga jam dinas
kami sedikit sekali, dan kadang seperti
pesakitan kami ditemani oleh senior yg datang
kerumah dan mau gak mau kami harus jalan.
Kami harus membuat laporan tertulis brp jam
sudah kami habiskan untuk menyiar,peta
daerah yang kami cetak dari peta jakarta sudah
dibagikan per bagian dan per daerah mana
penugasan kami ada ditas kami ketika syiar dan
ada tanda masjid atau gereja yang km harus
hidari takut memicu debat,kami pun harus
melaporkan situasi kondusif atau tidaknya suatu
daerah, termasuk laporan berapa banyak buku
atau sedarlah sudah kami bagikan.
Kami diajar untuk membenci semua agama lain
dan agama lain adalah pengikut IBLIS atau
bahasa kami susunan besar, baik itu katolik
islam budha hindu protestan advent atau agama
apapun adalah pengikut IBLIS, orang yang tidak
mau mendengar syiar kami adalah pengikut
IBLIS dan layak BINASA.
Kami makan daging babi dan anjing, juga
minum sesuai kebutuhan tidak sampai mabuk
itu tidak dilarang, yang haram adalah rokok
darah sirih ulang tahun hormat bendera, banyak
rekan2 saya dulu yang mati karena tidak boleh
transfusi darah di rumah sakit, kasihan melihat
keluarga mereka terlantar karena ditinggal oleh
anggotanya, menurut saksi yehuwa transfusi =
makan darah.
Kehidupan didalamnya tidak seindah yang
Bapak Satria Dharma lihat, bahkan jauh dari
bahagia, yang ada adalah beban dan pola pikir
yg dikejar2 hari armagedon dan menjadi budak
dari watchtower.
Banyak dari kami yang sejujurnya sangat
tertekan dengan pengaturan yang dibuat, beban
saya lepas seketika ketika saya menjauhi rutin
saksi yehuwa.
Rutin itu adalah, wajib membayar iuran walau
tidak dipaksa, tapi khotbahnya sangat menyindir
jika tidak membayar,wajib melapor syiar tiap
bulan jika dibawah 11 jam anda terhitung sakit
rohani, apalagi kadang2 melapor anda terhitung
sakit rohani sekali, alias rohani anda tidak
bagus, yah benar, walau anda tidak melakukan
kesalahan apapun anda dinilai tidak rohani dan
salah jika tidak ada laporan syiar.
Rutinitas tiap minggu : hari minggu berkumpul
utk ibadah 3-4 jam sore hari berkumpul untuk
syiar, hari senin persiapan utk berkumpul hari
selasa, hari selasa malam berkumpul untuk
ibadah 2-3 jam, hari rabu pagi berkumpul untuk
syiar hari malamnya persiapan utk ibadah
kamis, hari kamis malam berkumpul ibadah 2-3
jam, hari jumat persiapan ibadah untuk sabtu,
hari sabtu berkumpul utk syiar dari pagi sampai
siang malamnya persiapan utk ibadah minggu.
Rutinitas yang kaku dan keras seperti itu terus
begitu di kehidupan saya, bertahun-tahun.
sangat melelahkan hidup tak jelas arahnya
antara menjadi orang yang rohani tapi juga
harus makan, kami diajar menjadi seorang
pendeta tetapi sekaligus harus hidup duniawi,
berbeda dengan Kristen lain yang memang
menjadi pendeta bisa fokus menjadi pendeta
tidak disimpangkan.
Definisi hidup saksi yehuwa adalah bahagia
menjadi “budak” watchtower benar benar dalam
arti BUDAK.
LostGirl13
Des 18, 2013 @ 09:32:21
sependapat.s.p saat ini saya belum mengerti mngapa mereka(Saksi Jehova) rempong bgt mau ngotbahin orang2 utk mjd pengikut mereka,sementara (dilihat dr tulisan anda),tak ada yg menjamin kehidupan merekapun.intinya ya itu: budak.Di jaman taon 2013??? saya kira perbudakan hy terjadi di jaman kekaisaran Romawi!
LostGirl13
Des 18, 2013 @ 09:43:38
Ada 1hal lagi yg mnjadi pemikiran saya. Mengapa saksi jehova membenck orang yg merokok?membenci alkoholik? bukankah dalam setiap ajaran agama dilarang membenci?menyindir?mengucilkan?bukankah akan lebih baik membimbingnya ke jalan yg benar(kalau hidup kita jg sdh benar2 bersih lhoo…..)..dan seandainya si perokok&alkoholik tsb tidak mau berubah juga, ya sutralaaahh.itu HAK mereka! yg penting kita tidak terbawa jadi alkoholik spt mereka.So Simple!
rahmat
Des 26, 2013 @ 22:54:59
lama kelamaan jadi gelap nie yg pada koment..
Arief
Mei 26, 2016 @ 05:37:59
Dengan hati bening & damai saya menikmati membaca tulisan pak Satria Dharma dan semua komentar yg menyusul di bawahnya, tapi pas tiba di sini, terus terang saya agak kaget membaca tulisan berinisial ‘Amane Mico’ ini. Kalau saya boleh menilai, itu adalah tulisan orang sakit hati dan cenderung sakit jiwa yg amat parah. Tolong dicarikan obatnya, mungkin bisa diselamatkan.
Anthony azzaria
Apr 14, 2017 @ 10:40:22
Saya seorang saksi-saksi Yehuwa mau memberitahu kalau saya saja tidak terbebani oleh aturan seperti itu,dan mungkin mas Mico sendiri salah satu orang yang dipecat karena gaya hidup amoral,dan kami tidak pernah membenci seorang pemabuk,alkoholik atau apapun bukan orangnya tapi hal2 yang dilakukannya itu yg harus dijauhi karena ada ayat yang mengatakan perbuatan buruk menghancurkan kebiasaan yang baik,dan ada informasi bahwa tidak transfusi darah lebih efektif ketimbang transfusi dan lebih cepat sembuh cara lain tidak transfusi darah adalah donor sumsum tulang atau meminum obat penambah darah
Omong2 silahkan dilihat website kami http://www.jw.org/id
Salam damai
bhagastart
Des 02, 2013 @ 18:09:40
Salam hangat pak satria….
LostGirl13
Des 18, 2013 @ 09:17:06
salam kenal pak Satria. saya sependapat dengan tulisan anda. Menurut saya semua ajaran agama itu baik untuk umatnya.Tetapi kadangkala justru tingkah laku kita sebagai umat beragama lah yg tidak sesuai dengan ajaran agama yg kita anut..dan untuk saksi jehova, sejauh ini mohon maaf, saya pribadi tidak sependapat dengan ajaran mereka.
Ditunggu tulisan tulisan yg lainnya untuk menambah inspirasi.Terimakasih.
Haposan SIhotang
Mar 20, 2014 @ 04:37:15
Salam Hangat dan salam Damai bagi seluruh umat beragama di Dunia ini.
Terimakasih karna sudah ada blog yang sangat menjunjung Toleransi Umat beragama ini. dan salam hangat
Sata Khatolik dan saya pernah di ajak debat Agama dengan teman kuliah saya sendiri, apa yang saya jawab… saya menjawabnya “kita manusia sudah di lahirkan dan di turunkan oleh sang Pencipta dan itu adalah karunia bagi kita, selebihnya jika ketika kita di turunkan entah kita berada di agama A B C atau D itu pun sudah Kehendang sang Pencipta yang sudah mengatur, jadi untuk apa saya menyesali bahwa saya berada di agama B sendangkan kamu berada di agama C, syukuri saja, jalani saja apa yang di berikan, dan bukan berarti kita tidak menghargai Agama lain yang sudah ada, dan saya lebih mau mempunyai teman yang beragama ketimbang sama sekali tidak memeluk agama, KENAPA ?? karena jika ia punya Agama berarti ia takut dan taat kepada sang Pencipta dan berarti ia bersyukur dan tau siapa yang telah menghidupkan dirinya di bumi ini” seperti itulah jawaban yang saya berikan kepada teman Kuliah saya, dan alhasil ia menanggapinya dengan baik hati.
….
sedikit bercerita… saya pun pernah di tolak di suatu perusahaan karna masalah Agama, dan di situ saya berfikir, “ini bukan rejeki saya, dan saya bangga kepada Perusahaan tersebut karna Perusahaan tersebut mungkin bekerja sambil meningkatkan Iman, dan jika saya bekerja di sana mungkin Iman mereka akan terganggu dan saya lebih memilih mengalah agar mereka pun dapat mengimani iman mereka dengan baik” saya tidak kecewa melainkan saya mendoakan supaya perusahaan tersebut di jauhkan dari Sikap Otoriter yg sudah terbenak dalam sifat seorang Manager dan Karyawan yang bekerja di sana memiliki kemerdekaan dan mendapatkan Rupiah yang sesuai dengan pekerjaanya.
Betapa indahnya jika kita Saling menghargai umat beragama, walaupun hal tersebut hal kecil atau spele tapi di mata Tuhan besar upahmu di akhir zaman nanti
Salam Hangat
Haposan Sihotang
Creative Design & Multimedia – Seniman Digital
AB
Mei 26, 2014 @ 03:37:57
Sebenar jika kita sdg menghadapi misionaris kristiani (dr katolik,protestan,saksi yehova) sebagai rasa toleransi antar agama,kita tanya nabi nabi mereka. Jika nabi nabi mereka sama dgn nabi nabi kita (nabi ibrohim,daud,suleman,luth dll) kita puji mereka dan nabi nabinya,selanjutnya kita tanya apa mereka mencetak kisah nabi nabi dlm bentuk cerita bergambar (komik),komik full action dan full color. Jika tidak bawa yaaa beri saran spy membuat komik nabi nabi mereka yg ada dlm alkitab. Nabi nabi umat kristiani sangat menggumkan,ada yg mampu mencetak suatu ras/suku bangsa bersama kedua anak perempuan kandungnya dll. Masalahnya jika menanyakan teologi hanya menimbulkan debat kusir. Jika menanyakan kisah nabi nabi kebetulan sama,hanya beda versi.
hilda agushaina
Jul 19, 2014 @ 05:50:20
Assalamualaikum pak satria.
Wah saya sangat tertarik tentang artikel bapak ini, subhanallah.. Pemikiran bapak sangat bagus, mungkin sebaiknya bapak juga datang kerumah saya utk berdiskusi juga dengan para “saksi jehovah” ini.
Ya, sudah 2x ini rumah saya didatangi oleh para saksi jehovah, ya benar..mereka membagikan brosur yg saya pikir mrk ingin menawarkan suatu barang atau apalah..ternyata tidak, mrk ingin memperkenalkan kpd kami tentang agamanya (jehovah) yg tdk mempercayai trinitas.
Apa ya pak yg seharusnya saya lakukan utk mrk ini? Mrk sangat antusias utk mendiskusikan tentang islam dan agama mrk sendiri.
Baru td pagi ini mrk datang lg ke rumah saya utk berbincang2 kembali.
Jadi bagaimana saran bapak utk ini? Trims
Ghaby Istia Defila
Feb 28, 2015 @ 06:31:06
Salam…
Hello Satria Dharma
Sy Gebyisde dari Samarinda
Pagi ini sy kedatangan langsung witness dari Saksi Jenovah yg berasal dari Chicago US
sama seperti agan dengan santai kami berbicara di ruang tamu sekitar 2 jam lebih,kebetulan ini weekend dan sy hanya dirumah jd sy punya banyak waktu utk mengobrol.
Pertama kali mreka dtang dgn membunyikan bel,sy merasa terkejut karna kenapa tiba2 ada bule yg mau dtang kerumah dan bertanya,Can u speak English? Dan sy jawab ia kemudian mempersilahkan mreka masuk
Percakapan kami full dengan bhs inggris karna dia memang asli bule yg katanya menjadi voulunteer di Samarinda
Dgn hanya melihat penampilan mereka yg berkelas dan rapi dan sy berkeyakinan bahwa mereka bukan volunteer (kere) aplg ditambah gadget2 kece yg mereka keluarkan utk presentasi soal organisasi mereka
Sy tanyakan ada apa? mreka awalnya cuman mejawab dan menjelaskan ttg organisasi mereka yaitu JW,sy bahkan tidak pernah mendengar ttg itu,sy adalah mahasiswa dari program Hubungan Internasional jd sy tau bnyk soal organisasi2 internasional tp tidak pernah mendengar ttg JW, lalu mreka mengeluarkan brosur “awake” tersebut, ketika sy membaca lalu sy bertanya knpa semua kutipannya berasal dari Bible?
Kebetulan sy adalah tipe orang yg rasa ingin tahu nya besar dan kritis,karna itu sy sudah pernah membaca Injil dan Taurat jd sy bnyk tau ttg mreka dan perdebatan2nya.
Kebetulan sy juga sngt menggemari Zakir Naik yg juga anak didik dari Ahmed Deedat jd sy sngt sering menonton Zakir Naik di utube serta memfollow akun2nya,jd sy bisa menghadapi mreka(witness saksi Jehovah) sebagai Muslim.
Awalnya mereka menyampaikan kalau tujuan organisasi ini untuk sharing tentang kehidupan dan masalah dan mreka akan membantu dengan cara mreka sendiri melalui bible
Dan sy pun curiga bahwa mreka adalah misionaris, tp sy bersikap santai karna sbgi mahasiwa HI open minded itu wajib diterapkan,dan sy tau bahwa hal ini bisa menambah wawasan sy ttg mreka utk sekedar hanya ingin tau
Mereka menjelaskan soal diri mereka bahwa mereka yakin Yesus adalah Nabi,dan Yesus jg menyembah Tuhan bernama Jenovah dan mereka menunjukkan buktinya dengan memperlihatkan ayat tersebut di dalam kitab mereka
Dengan senang hati sy membaca dan sy lihat bible mereka memang cukup berbeda dgn bible yg sebelumnya sy baca,karna di bible ini dgn jelas mereka mencantumkan God sebagai Jehovah,karna yg saya liat biasa bible menyebut God tetep God.
Apapun yg mreka jelaskan selalu sy jawab menurut keyakinan sy yaitu Islam berdasarkan Al-Qur’an
Mereka jg terlihat tertarik mendengar penjelasan sy ttg Islam,sy juga menjelaskan soal kesalah pahaman non muslim yg bnyk berpikir bahwa Islam mengajarkan hal2 ekstrim seperti terorisme,bahkan sy menjelaskan soal ISIS dan mreka mendengarkan itu dengan baik
Menjelaskan ttg Isa dan Maryam menurut Islam dan mereka berkata bahwa itu sama hal nya yg JW percaya.
Sebelum membuka percakapan sy membuat agreement kepada mereka kalau memang mau membahas soal keyakinan jngn ada saling tersinggung. Jadi kamu bisa menjelaskan dan menanyakan apa yg km mau begitu juga sebaliknya saya tanpa ada rasa tersinggung serta marah. Mereka setuju dengan itu makanya kami mempunyai obrolan yg sangat berkualitas tanpa menyakiti hati.
Mereka bilang sy asik di bawa ngobrol makanya kami begitu larut ngobrol sampe siang dan mereka berkata bahwa mereka ingin bertemu lagi dan meminta email serta nomor hp sy.
Sy menjawab dgn senang hati sy mau, asalkan next time pertemuam kita bukan membahas soal keyakinan kita tp ke hal2 yg lain dan status sy sebagai teman baru kalian bukan anggota organisasi.
Mereka jg berkata kalau km punya problem sharing aja dan kami akan bantu dengan pengetahuan yg kami dapat dari bible
Dan sy berkata pada mereka kalau sy tidak mempunyai masalah yg harus diceritakan mungkin karna sy masih muda jd sy tidak terlalu menganggap hidup ini sebagai beban, dan apabila masalah itu jg ada sy jg tidak menceritakannya kpd manusia yg tidak semua bisa dipercaya karna sy punya Allah yg sy bisa percaya utk bisa membantu sy.
Ilham yg sy dapat dari pengalaman ini adalah sebagai Muslim kita harus mempunyai wawasan yang lebih dan ingin tahu yang besar seperti, kenapa kita memilih Islam? Atau kenapa kamu meyakini Islam? Selain dgn membaca Al-Qur’an untuk mendapatkan jawaban tersebut kita juga hendaknya mengetahui ttg mereka dan apa yg mereka yakinin sehingga kita tetap meyakini Islam walaupun telah mengetahui soal mereka. Karna dari pengalaman ini tiba2 saya berpikir kalau sy tidak tau apa2 apa sikap yg sy ambil sebelumnya utk menghadapi mereka?mungkim saja sy bisa terpengaruh dan join organisasi tersebut.
Dari pengalaman ini juga rasa syukur saya dan yakin saya terhadap Islam lebih besar, karna pada waktu yg tidak pernah sy rencakan, Allah menguji pengetahuan sy dan menerapkan apa yg sy sudah baca dan pelajarin.
Terimakasih.
Iman
Mar 28, 2016 @ 17:00:11
salam pak satria…. menurut saya bahwa perbedaan Agama dan kepercayaan bukanlah hal yang membuat permusuhan, akan tetapi rata2 semua agama ingin menarik orang dari agama lain untuk ikut. dan hal inilah yang membuat perpecahan dan pertengkaran. kalau boleh saya tanya, jika anak atau istri bapak terpengaruh ke dalam saksi yehuva ini apakah bapak masih berpikiran seperti ini?
dildaar80
Okt 31, 2017 @ 13:06:08
Masya Allah…terima kasih sharingnya.
Yohanes Guntur Saputra
Jul 29, 2018 @ 10:32:56
Terimakasih untuk tulisan Anda yang positif, untuk mendapatkan keterangan lebih lengkap tentang Saksi Yehuwa silahkan lihat di situs web resmi dari Saksi-saksi Yehuwa: JW.ORG
Salam,
Yohanes
Yogi Marsahala
Nov 13, 2018 @ 06:40:03
Saksi Yehuwa adalah aliran yang paling rajin melakukan pekabaran